La Nina Triple Dip Akan Berpengaruh Terhadap Pola Cuaca di Indonesia, Waspada
banten.jpnn.com, TANGSEL - Fenomena La Nina “Triple-Dip" 2020-2023 (tiga tahun beruntun) yang mengancam negara di dunia perlu diwaspadai Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Triple Dip La Nina adalah fenomena unik.
"Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya," ucap Dwikorita Karnawati dalam acara Mini Symposium 17th Annual Indonesia – U.S. BMKG-NOAA Partnership Workshop yang dilaksanakan secara virtual seperti diberitakan JPNN.com.
Dwikorita mengatakan fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir 2022.
Dia memprediksi fenomena ini terus berlanjut hingga awal 2023, sehingga dinamai "Triple Dip".
Fenomena tersebut sebelumnya pernah terjadi dari 1973-1975 serta 1998-2001.
Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.
"Yang perlu juga diwaspadai adalah penyakit yang biasa muncul di musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan lain sebagainya. Semua harus bersiap," ucapnya.
Fenomena cuaca La Nina Triple-Dip yang mengancam negara di dunia perlu diwaspadai Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News