Pimpin Rapim BP2MI, Benny Rhamdani Soroti Asuransi Bagi Para PMI
banten.jpnn.com, SERANG - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyoroti mengenai asuransi bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang masih belum terselesaikan.
Oleh karena itu, Benny Rhamdani berjanji BP2MI bersama dengan pemerintah akan mencari solusinya.
Benny menegaskan hal itu saat memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) BP2MI di Kantor BP2MI, Jakarta, Jumat (10/3).
Lebih lanjut, Benny menyinggung PMI asal Cilacap bernama Purwanto yang meninggal dunia di Korea Selatan karena insiden kebakaran.
“Peristiwa kebakaran terjadi saat mereka tidur. Mereka tak dapat asuransi kecelakaan kerja. Asuransi kesehatan hanya bisa menampung sebagian dari biaya perawatan rumah sakit di sana,” tegas Benny.
Menurut Benny, kalau asuransi BPJS pasti dapat, tetapi klaimnya di Indonesia.
“Almarhum Purwanto total biaya rumah sakit yang masih harus dibayar secara mandiri itu 13 juta won, biaya pemulangan 9 - 10 juta won. Total 22 - 23 juta won atau Rp 268-Rp 300 juta," pungkas kata Benny.
Benny menjelaskan Purwanto merupakan PMI G to G Manufacturing asal Cilacap yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh mencapai 77 persen.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat memimpin Rapim bersama jajarannya menyoroti mengenai asuransi bagi para PMI yang masih belum terselesaikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News