Pimpin Rapim BP2MI, Benny Rhamdani Soroti Asuransi Bagi Para PMI
Purwanto meninggal pada Senin (6/3/2023) lalu, setelah koma 10 hari di rumah sakit.
"Problemnya sekarang adalah, pertama pemulangan. Kedua pembiayaan, biayanya sampai 28 juta won atau sekitar Rp 300 juta. Saya minta ini disikapi segera apa jalan keluarnya," ungkap Benny.
Pada kesempatan itu, Benny memberikan instruksi khusus kepada jajarannya untuk merespons isu mengenai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di lapangan.
Dalam Rapim yang dia pimpin, Benny menegaskan jangan sampai pihak Istana lebih dulu mengetahui mengenai isu terkait PMI ketimbang lembaga yang ia komandoi.
Sebab BP2MI harus menjadi terdepan dan memberikan respons terhadap masalah para buruh migran.
"Harus miliki sensitivitas masalah-masalah di lapangan. Terutama dalam merespons aduan PMI, seperti aduan dari PMI di Korea Selatan,” kata Benny.
Benny tidak ingin BP2MI dibubarkan akibat tidak mengetahui perkembangan dan permasalahan PMI di lapangan.
Dia pun berpesan kepada jajarannya untuk tidak melewatkan dan membaca segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerja migran.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat memimpin Rapim bersama jajarannya menyoroti mengenai asuransi bagi para PMI yang masih belum terselesaikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News