NFA Dorong Penguatan Hilirisasi Produk di Sektor Perunggasan

Arief menegaskan bahwa closed loop perunggasan yang tengah dibangun saat ini merupakan upaya bersama untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sehingga diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pihak guna mewujudkan ekosistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
Lebih lanjut Arief memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukannya untuk memperkuat skema closed loop tersebut.
Dia menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa fasilitas cold storage dan 27 reefer container, fasilitasi distribusi jagung sebagai pakan ternak, hingga mendorong terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.05/2022 tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga Pinjaman Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah yaitu sebesar 4,75 persen.
“Saya pastikan Badan Pangan Nasional bersama bapak ibu semua, yang penting kita semua harus saling bersinergi,” tegas Arief.
Sementara itu Arief juga mengingatkan bahwa peran PT Berdikari sebagai BUMN Pangan di bidang peternakan menjadi sentral sehingga perlu didukung oleh seluruh pihak baik pemerintah, asosiasi, hingga pelaku usaha.
Sehingga apabila terjadi instabilitas pasokan dan harga pemerintah dapat menugaskan PT Berdikari untuk melakukan intervensi mengembalikan stabilitas pasokan dan harga telur.
“Berdikari kami tempatkan sebagai sentral baik dalam penyediaan GPS (Grand Parents Stock), off taker, hingga pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah di sektor ruminansia dan perunggasan. Jadi, apabila harga anjlok, Berdikari menyerap dan jika harga tinggi akan dilakukan operasi pasar,” tegas Arief.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Berdikari member of ID FOOD Harry Warganegara menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung upaya pemerintah dalam penerapan Closed Loop Perunggasan.
Di sektor perunggasan, NFA menilai penguatan hilirisasi menjadi agenda penting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News