Selama Bulan Larangan, Perkampungan Badui Dalam Tertutup Bagi Wisatawan
Pelaksanaan ritual Kawalu bagi masyarakat Badui Dalam itu berdasarkan kesepakatan tangtu tilu (pemimpin adat) dan pada hari ke-18 mereka melaksanakan puasa dan menggelar upacara ritual ngeriung selamatan.
Masyarakat Badui setelah melaksanakan Kawalu akan turun gunung dengan menggelar Seba Badui dengan mendatangi Bupati Lebak dan Gubernur Banten untuk bersilaturahmi.
Masyarakat Badui bersilaturahmi bersama 'Ibu Gede' Bupati Lebak dan 'Bapak Gede' Gubernur Banten dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 160 kilometer.
"Kami berharap dengan pelaksanaan Kawalu itu semoga masyarakat Badui sejahtera, damai dan sehat selalu," katanya.
Sementara itu, Santai (50) warga Badui Luar mengatakan dirinya selama pelaksanaan Kawalu selalu berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rejeki melimpah dan panen padi huma bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat Badui.
"Kami sebagai warga Badui Luar atau Badui Penampungan tentu merasa senang memasuki bulan Kawalu," katanya. (antara/jpnn)
Perkampungan masyarakat Badui Dalam tertutup bagi wisatawan selama tiga bulan karena ada Kawalu.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News