Wali Kota Serang Tak Terima soal Data Stunting
banten.jpnn.com, KOTA SERANG - Wali Kota Serang Syafrudin mempertanyakan angka kasus stunting yang dikeluarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Dia menilai angka stunting yang dikeluarkan SSGI menyentuh 23 persen tidak jelas asalnya.
"Ini enggak tahu (datanya) dari mana," ucap Syafrudin beberapa hari lalu.
Dia menuturkan data survei yang dilakukan secara mandiri oleh Pemkot Serang jauh dari SSGI.
"Survei secara lokal menyebutkan jumlah keluarga berisiko stunting ada 52 ribu, kemudian, balita stunting ada 1.895," jelasnya.
"Bila dihitung dari populasi warga Kota Serang sebanyak 700 ribu, persentase stunting tidak lebih dari empat persen," kata Syafrudin.
Dia menjelaskan sudah membentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS) ada 533 pendamping keluarga yang masuk di dalamnya, terdiri dari bidan, kader PKK, dan penyuluh KB.
"Kami sudah buat tim pendamping sebanyak 533 orang, tujuannya untuk mengentaskan kasus stunting dan gizi buruk," kata Syafrudin. (mcr34/jpnn)
Wali Kota Serang Syafrudin mempertanyakan angka kasus stunting yang dikeluarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Abdul Malik Fajar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News