Perajin Dompet di Lebak Kewalahan Memenuhi Permintaan Pasar Jakarta

Pelaku UMKM kerajinan dompet ada yang memasok ke Jakarta hingga 200 lusin/minggu dengan pendapatan Rp 140 juta dari harga Rp 700 ribu/lusin.
"Saya kira pendapatan sebesar itu tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Begitu juga perajin lainnya, Udin (55) mengaku saat ini permintaan pasar mulai kembali ramai sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang sebelumnya dirumahkan akibat pandemi COVID -19.
"Kami sekarang memperkerjakan karyawan delapan orang dari sebelumnya tiga orang dengan pendapatan rata-rata Rp 130 ribu/hari,"katanya menjelaskan.
Ia mengatakan selama ini permintaan pasar cenderung meningkat, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Kebanyakan perajin di sini dipasok ke sejumlah daerah di Banten dan Jakarta, bahkan mereka langgananya itu memberikan modal.
"Kami sekarang sejak dua pekan ini memasok produksi dompet ke Pasar Senin sebanyak 150 lusin. Permintaan itu merasa kewalahan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan saat ini pelaku usaha kerajinan dompet di daerah ini berkembang dan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat.
Permintaan kerajinan dompet di Lebak kembali bangkit setelah Lebaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News