Banten Mulai Gerakan Makan Telur untuk Cegah Stunting

Rabu, 02 November 2022 – 09:11 WIB
Banten Mulai Gerakan Makan Telur untuk Cegah Stunting - JPNN.com Banten
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) dalam roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Gebyar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA melalui Gerakan Makan Telur Bersama untuk Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Selasa (1/11). Foto: Dok. Badan Pangan Nasional

banten.jpnn.com, KABUPATEN SERANG - Ketahanan pangan dan gizi merupakan isu strategis nasional yang terus dipastikan keamanannya.

Salah satu upaya yang bisa diambil pemerintah daerah dalam menjaga keamanan pangan dan gizi di wilayahnya ialah melalui gerakan mengonsumsi sumber pangan yang terjangkau dan kaya protein seperti telur.

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan mempromosikan gemar makan telur kepada masyarakat dapat mendukung upaya percepatan penurunan stunting serta pencegahan kerawanan pangan dan gizi.

"Telur merupakan komoditas pangan yang sangat cocok untuk gerakan pengentasan rawan gizi dan stunting, karena kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien serta memiliki harga yang terjangkau," ujarnya saat membuka Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Gebyar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA melalui Gerakan Makan Telur Bersama untuk Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Selasa (1/11).

Sebagai pencegah stunting, Arief menjelaskan, telur dapat menjadi asupan pangan tambahan yang efektif bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.

"Gerakan ini kami harap tidak berhenti pada hari ini saja, tetapi menjadi Gerakan massif di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, saya mengapresiasi kota Serang dan Provinsi Banten umumnya yang hari ini secara resmi mendeklarasikan gerakan 'Makan Telur Minimal Satu Butir Setiap Hari', bergabung dengan sejumlah provinsi lainnya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkapnya.

Menurut Arief, saat ini angka prevalensi stunting Indonesia sudah mengalami penurunan sebesar 3.27 persen selama periode dua tahun terakhir ini, yaitu dari 27.67 persen pada tahun 2019 menjadi 24,4 persen ditahun 2021.

Upaya pencegahan stunting ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar di tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia turun menjadi di bawah 14 persen.

Mengonsumsi sumber pangan yang terjangkau dan kaya protein seperti telur bisa mencegah stunting.
Facebook JPNN.com Banten Twitter JPNN.com Banten Pinterest JPNN.com Banten Linkedin JPNN.com Banten Flipboard JPNN.com Banten Line JPNN.com Banten JPNN.com Banten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia