Banten Mulai Gerakan Makan Telur untuk Cegah Stunting

Rabu, 02 November 2022 – 09:11 WIB
Banten Mulai Gerakan Makan Telur untuk Cegah Stunting - JPNN.com Banten
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) dalam roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Gebyar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA melalui Gerakan Makan Telur Bersama untuk Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Selasa (1/11). Foto: Dok. Badan Pangan Nasional

"Hal ini merupakan tantangan dan tentunya perlu kerja keras dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat agar prevalensi stunting terus menurun seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden. Gerakan makan telur di Serang hari ini semakin menguatkan upaya pencegahan stunting melalui kerja sama pusat dan daerah, antara NFA dengan pemprov dan pemkab," jelasnya.

Gerakan ini juga dapat meningkatkan serapan telur peternak lokal, sehingga turut menjaga stabilitas dan keseimbangan harga telur.

"Konsumsi telur kita masih sebesar 7,5 kg/kapita/tahun di tingkat rumah tangga. Jika dibandingkan negara lain, konsumsi telur per kapita Indonesia masuk urutan ke-15 dunia. Tentu upaya peningkatan konsumsi telur perlu terus dilakukan, salah satunya melalui gerakan makan telur seperti hari ini," papar Arief.

Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional produksi telur ayam ras dalam negeri tahun 2022 diperkirakan sekitar 5,566 juta ton dengan perkiraan kebutuhan dari Januari-Desember 2022 sebesar 5,502 juta ton. Sehingga, pada akhir 2022 diperkirakan surplus sebesar 63 ribu ton.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah megajak warganya untuk terus melakukan pencegahan stunting salah satunya melalui asupan pangan yang bergizi bagi ibu hamil dan balita, khususnya di fase 1.000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun.

Dia menyambut baik pelaksanaan gerakan makan telur yang dicanangkan NFA di Provinsi Banten melalui Kabupaten Serang.

Gerakan ini, menurutnya, sejalan dengan semangat pola hidup sehat. Ia juga mengajak seluruh masyarakat kembali aktif menanam dan melakukan budi daya pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan sendiri guna memenuhi asupan gizi keluarga.

Seorang peserta gerakan makan telur untuk pencegahan stunting, Yuli (27) mengaku senang digelarnya program ini.

Mengonsumsi sumber pangan yang terjangkau dan kaya protein seperti telur bisa mencegah stunting.
Facebook JPNN.com Banten Twitter JPNN.com Banten Pinterest JPNN.com Banten Linkedin JPNN.com Banten Flipboard JPNN.com Banten Line JPNN.com Banten JPNN.com Banten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News