Titik Rawan Tanah Longsor-Banjir di Tangerang
banten.jpnn.com, TANGERANG - Berikut titik rawan tanah bergerak atau longsor di Kabupaten Tangerang pada musim hujan akhir tahun 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang menyebut rawan longsor ada di empat kecamatan.
"Kalau berdasarkan kejadian bencana longsor itu, ada di Tanjung Buring, Kecamatan Teluknaga. Kemudian Kecamatan Legok, Solear dan Panongan, biasanya paling rawan terjadi di bantaran kali, sepanjang aliran Sungai Cisadane," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, Minggu.
Dia menjelaskan dalam penetapan empat wilayah di Kabupaten Tangerang yang rawan terjadinya bencana longsor itu dinilai dari kontur tanah yang tidak stabil.
Maka, lanjut dia, berdasarkan kondisi tersebut masyarakat yang berada di empat wilayah rawan bencana diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman tanah longsor sehingga dapat diminimalkan adanya korban jiwa dan kerugian harta benda.
"Namun, kalau di Kabupaten Tangerang sendiri, untuk bencana itu lebih banyak luapan air dibandingkan pergerakan tanah. Jadi, kalau pun ada longsor itu, kami dapat pastikan wilayah itu berdekatan dengan aliran kali," ujarnya.
Dia menambahkan untuk wilayah rawan terjadinya bencana banjir, pihaknya telah mencatat terdapat tujuh kecamatan yang masuk dalam titik kerawanan, di antaranya seperti Legok, Kelapa Dua, Pasarkemis, Teluknaga, Pakuhaji, Solear, Jayanti dan Kresek.
"Paling rawan itu yang dialiri langsung oleh tiga sungai, misalkan di Pakuhaji dan Teluknaga adalah muara Sungai Cisanda. Sementara Kresek, Gunung Kaler, Kronjo itu Sungai Cidurian. Kelapa Dua itu Kali Sabi," tambahnya.
Pada musim hujan akhir tahun 2022, dikhawatirkan terjadi tanah longsor dan banjir. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News