Harga Kedelai Gila-gilaan, Perajin Tahu dan Tempe Mogok Produksi
Samsul (55), perajin tahu warga Rangkasbitung mengaku menghentikan produksinya akibat harga kedelai di pasaran sehingga berdampak terhadap omzet menurun dan tidak sebanding dengan biaya produksi dan upah kerja.
Saat ini dia sudah tidak memiliki modal, terlebih harga kedelai melonjak dan membutuhkan modal dua kali lipat dengan harga Rp 420 ribu menjadi Rp 700 ribu per karung.
"Kami berharap konsumen dapat menerima kenaikan harga tahu tempe,sehingga perajin bisa bertahan usaha dan bisa meraup keuntungan," katanya.
Sementara itu, sejumlah pedagang pengecer tahu dan tempe di Pasar Rangkasbitung mengaku bahwa mereka kini tidak berjualan setelah adanya mogok produksi sehingga terpaksa menganggur sambil menunggu pekan depan.
"Kami berjualan tahu tempe bisa meraup keuntungan Rp 150 ribu dan jika produksi mogok tentu mengalami kerugian," kata Maman (45) seorang pedagang tahu di Pasar Rangkasbitung. (antara/jpnn)
Perajin tahu dan tempe menjerit akibat harga kedelai yang merangkak naik.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News