Hadiri Perayaan Natal, Bupati Lebak: Ini Daerah Inklusif, Terbuka, dan Toleran

"Adanya gereja-gereja di Kabupaten Lebak kami selalu bergandengan tangan dalam keadaan apapun apalagi untuk kemajuan pembangunan," jelas dia.

Iti mengungkapkan persaudaraan tetap terjalin satu sama lain yang merupakan bentuk toleransi.

"Memang bukan saudara dalam iman, tetapi, saudara dalam kemanusiaan. Inilah bentuk toleransi kami saling menghargai satu sama lain," tuturnya.

Iti Octavia merasa sudah tidak heran bila dia diisukan intoleransi, karena itu resiko sebagai seorang pemimpin dan politisi.

"Saya mengambil hikmah positif saja, kalau selama ini orang mengenalnya hanya Rangkasbitung, bukan Lebak. Tetapi, setelah tranding topik (isu intoleran, red) akan membuat semua penasaran dan akan mengunjungi Lebak," jelas dia.

Iti Octavia menegaskan sejak menjadi kepala daerah dia tidak pernah membeda-bedakan pejabat dari status agama maupun yang lainnya.

"Selaku pimpinan yang diberikan amanah oleh masyarakat Lebak sejak 2014 saya tidak pernah membeda-bedakan ras, suku, dan agama," tuturnya.

Iti mengungkapkan sampai saat ini kebersamaan serta kesatuan tetap terjaga di daerah yang dia pimpin.