Minyak Goreng Bersubsidi di Tangerang Menghilang
"MinyaKita sekarang menjadi tren. Semua orang carinya MinyaKita karena MinyaKita yang dulu itu ada di pasar rakyat dalam bentuk curah, sekarang dikemas sudah bagus, sama dengan minyak-minyak premium. Dan bisa didapat di ritel modern, market modern, di mana-mana ada. Jadi semua orang, ibu-ibu, carinya MinyaKita," katanya.
Tingginya permintaan itulah yang menurut Zulhas membuat stok MinyaKita berkurang pasokannya di pasaran. Terlebih stok yang dijatah hanya sebanyak 300 ribu ton per bulan.
Di sisi lain, yang juga menjadi alasan kedua berkurangnya pasokan minyak adalah karena pasokan CPO dialihkan untuk produksi B35.
"Kami mengubah B20 menjadi B35. B20 menyedot CPO 9 juta ton. Begitu berubah jadi B35, tambah 4 juta ton jadi total 13 juta ton. (Kalau) ekspor sekarang agak melambat," ujar dia. (antara/jpnn)
Persediaan minyak goreng medium atau curah bersubsidi di gudang Bulog Tangerang kosong.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News