Kasus Kematian Santri di Tangerang Berbuntut Panjang
banten.jpnn.com - Kasus perkelahian maut yang menyebabkan seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El-Qolam di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang meninggal dunia berbuntut panjang.
Polresta Tangerang memeriksa dua orang pengelola pondok pesantren.
"Kami lakukan pemeriksaan kemarin (Kamis, 18/8) terhadap pihak ponpes. Dari saksi siswanya ada lima orang, tetapi dari pengurus ponpes ada dua orang yang kami periksa sebagai saksi," kata Kapolresta Tangerang Kombes Raden Rhomdon Natakusuma, Jumat.
Menurutnya, tahapan pemeriksaan terhadap dua pengelola Ponpes Daar El-Qolam tersebut dilakukan untuk menyelidiki apakah adanya indikasi kelalaian atas kejadian tersebut.
"Ya, tentu kami lakukan penyelidikan terkait hal itu. Apakah ada unsur kelalaian dari pengurus ponpes atau tidak," tambahnya.
Rhomdon mengatakan Polresta Tangerang secara umum telah melakukan penyidikan dan penahanan terhadap terduga pelaku perkelahian yang menewaskan seorang santri.
Selain itu, polisi juga telah memproses berkas ke tahap berikutnya dengan memberikan penanganan khusus terhadap pelaku anak.
"Kami menjaga psikologis karena (terduga pelaku) masih di bawah umur; dan kami juga telah melakukan pendampingan dengan dibantu pihak Bapas dan dinas DP3A," katanya.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kematian santri Ponpes Daar El-Qolam di Tangerang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News