Gusdurian Hadirkan Masyarakat Cilegon & Panitia Pembangunan Gereja HKBP
banten.jpnn.com, CILEGON - Jaringan Gusdurian Banten menggelar diskusi membahas polemik pembangunan Gereja HKBP di Kota Cilegon.
Diskusi tersebut menghadirkan tiga narasumber, pertama, masyarakat Gerem Kota Cilegon Ali Sobri, Ketua GMKI Serang Paula Nainggolan, dan Ketua Rumah Moderasi Beragama UIN SMH Banten.
Perwakilan masyarakat Gerem Ali Sobri mengatakan bahwa warga Cilegon tidak semuanya bersikap intoleransi.
Khususnya kelurahan Gerem sejak dahulu sampai sekarang, kata dia, kerukunan umat beragama berjalan dengan baik dan hidup berdampingan.
"Hanya saja, karena warga Kota Cilegon sangat kental dengan kultur dan kearifan lokal," ucap Ali Sobri, Senin (19/9).
Dia menuturkan warga Cilegon memiliki corak yang sangat religius, sehingga walaupun bisa hidup berdampingan, tetapi, sulit untuk menerima pembangunan rumah ibadat dari agama di luar Islam.
"Mereka berpikir, hal itu akan merusak keimanan. Padahal tidak demikian, penolakan terjadi karena pihak pembangunan Gereja HKBP belum merampungkan perizinan sebagaimana mestinya," ujarnya.
"Perizinan belum selesai, tetapi, pembangunan sudah berjalan hal itu yang memicu respons kurang baik dari masyarakatnya," kata dia.
Gusdurian Banten menyoroti polemik pembangunan Gereja HKBP di Kota Cilegon.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News