Ditinggal Gerindra, Golkar Terancam Tak Dapat Teman Koalisi di Pilgub Banten

banten.jpnn.com, SERANG - Partai Golkar terancam tidak mendapatkan teman koalisi pada Pilgub Banten.

Hal itu dikatakan Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Syaeful Bahri.

Dia mengatakan koalisi Partai Gerindra dan PKS yang memutuskan mengusung pasangan bakal calon Gubernur Andra Soni dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten Achmad Dimyati Natakusumah dinilai sebagai ancaman bagi Golkar yang mencalonkan Airin Rachmi Diany sebagai bakal calon gubernur pada Pilgub Banten.

"Terancamnya posisi Partai Golkar di Pilgub Banten 2024 karena Partai Golkar yang semula diprediksi bakal berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilgub Banten justru ditinggalkan partai Gerindra," kata Syaeful, Jumat.

Syaeful yang juga menjabat sebagai Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia Banten mengatakan kehadiran sejumlah elite partai politik seperti pimpinan Partai Amanat Nasional (PAN), PSI, PPP dan Partai Nasdem, pada deklarasi Cagub-Cawagub Andra-Dimyati pada 30 Juni juga dinilai sebagai sinyal kuat bergabungnya partai-partai tersebut dengan Gerindra dan PKS untuk mendukung pasangan Andra-Dimyati.

"Partai Golkar yang memiliki 14 kursi di DPRD Banten kini hanya memiliki peluang berkoalisi dengan tiga partai, yakni PDI Perjuangan, Demokrat, dan PKB," katanya.

Namun, jika dilihat dari perolehan kursi partai PDI Perjuangan di DPRD Banten yang sama banyaknya dengan Golkar sebanyak 14 kursi disusul Partai Demokrat dengan perolehan 11 kursi dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 10 kursi juga membuka peluang koalisi untuk mengusung Cagub-Cawagub Banten Rano Karno dari PDIP berpasangan dengan Arief Wismansyah dari Partai Demokrat.

"Kondisi ini semakin mempersempit ruang Partai Golkar mendapat tambahan kursi dukungan untuk bisa mencalonkan Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten mendatang," katanya.