Padi Terendam Banjir, Petani di Tangerang Merugi
banten.jpnn.com, TANGERANG - Pemkab Tangerang menyebut petani merugi akibat tanaman padi mereka terdampak banjir beberapa waktu lalu.
Kerugian yang dialami para petani mencapai Rp 344 juta.
"Total kerugian akibat banjir di sektor pertanian ini ditaksir mencapai Rp344 juta yang terdiri dari biaya benih, olah tanah, penanaman, obat-obatan dan pemeliharaan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika, Senin.
Dia menyebutkan berdasarkan data yang berhasil dihimpun pihaknya total ada 217 hektare lahan sawah di Kabupaten Tangerang terendam banjir.
Dari jumlah itu, katanya, sekitar 52 persen atau 113 hektare mengalami puso atau gagal panen akibat banjir yang merendam lahan sawah para petani.
"Data ini kami peroleh dari petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) setelah hasil monitoring pasca-banjir terhadap luasan sawah yang terdampak banjir," katanya.
Adapun dari luasan lahan sawah yang terdampak, lanjut dia, di antaranya tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Tiga Raksa, Cisoka, Panongan, Gunung Kaler, Balaraja, Jayanti, dan Kecamatan Kresek.
Dalam upaya pemerintah meminimalisir kerugian para petani, lanjut dia, pihaknya kini telah mengusulkan bantuan kepada Dinas Pertanian Provinsi Banten berupa benih padi sawah sebanyak 2.825 kilogram sesuai dengan jumlah sawah yang mengalami puso yaitu 113 hektare tersebut.
Sekitar 52 persen atau 113 hektare lahan pagi mengalami puso atau gagal panen akibat banjir yang merendam Tangerang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News