Oplos Gas Elpiji Bersubsidi di Tangerang, 5 Pelaku Dapat Keuntungan Sebegini Banyak

banten.jpnn.com, TANGERANG - Polisi membongkar pengoplos gas elpiji dari tabung tiga kilogram ke 12 kilogram di Tangerang.

Para tersangka ditangkap petugas Polsek Panongan pada Sabtu (4/3) di Desa Rancaiyuh, Kecamatan Panongan.

"Kami amankan sementara lima orang dan kami juga sedang mengejar tersangka lain yang melarikan diri. Tetapi, identitas koordinatornya sudah kami kantongi," kata Kapoksek Panongan Iptu Hotma Patuan Anggari Manurung, Selasa.

Hotma mengungkapkan para tersangka diketahui menggunakan modus serupa, yakni menggunakan regulator yang telah dimodifikasi dan menggunakan es batu untuk mendinginkan tabung gas tersebut, agar nantinya proses pengoplosan dari tabung tiga kilogram bisa berpindah ke tabung 12 kilogram.

"Awalnya kami dapati info dari masyarakat yang pernah mengambil gas LPG dari lokasi pengoplosan. Dia merasa gas yang digunakan beraroma tidak sedap dan merasa akan membahayakan kemudian disampaikan kepada petugas dan memantau satu minggu terhadap kegiatan itu," katanya.

Dia mengungkapkan dari hasil pengakuan para tersangka bahwa praktik ilegal itu sudah dilakukan selama tiga bulan, dan mereka biasa menjual satu tabung gas elpiji berukuran 12 kilogram kepada sejumlah pelanggan dengan harga berkisar antara Rp 200.000.

"Keuntungan gas oplos ini per het Rp 19 ribu-Rp 20 ribu. Sementara nonsubsidi 270 jadi keuntungan mereka per tabung 12 kilo Rp 200 ribu, itu pun kami kali dengan tabung yang diamankan sebanyak 120 tabung gas," ujarnya.

Dia mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih dalam serta pengajaran terhadap pelaku lain yang terlibat dalam kasus tersebut.