Buwas Kesal Beras Bulog Hasil Oplosan Dijual dengan Harga Selangit
banten.jpnn.com, SERANG - Jajaran Satgas Pangan Polda Banten bersama Perum Bulog membongkar penyalahgunaan beras bersubsidi dengan kualitas premium.
Modusnya beras yang berasal dari Bulog di-repacking kembali atau dikemas ulang menjadi merek dengan kualitas premium dengan harga jauh lebih mahal dengan yang pemerintah jual.
Polisi menetapkan tujuh orang tersangka. Mereka berinisial HS (36), TL (39), AL (58), BR (31), FR (42), HM (66), dan ID (30), ditangkap di tempat berbeda.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan beras yang di kemas ulang itu semuanya berasal dari Bulog.
"Beras yang ditemukan Polda Banten jumlahnya 350 ton. Tetapi, jelas ini adalah beras yang berasal dari Bulog," ucap Buwas kepada JPNN Banten di Serang, Jumat (10/2).
Buwas membeberkan beras Bulog yang diselundupkan merupakan kualitas nomor satu yang diimpor dari beberapa negara.
"Kami mendistribusikannya (ke masyarakat, red) dengan harga pemerintah Rp 8.300 per kilo," ujarnya.
"Namun, beras dari Bulog dengan harga Rp 8.300 langsung dijual dengan pasaran premium rata-rata Rp 12.000. Jadi, masyarakat membelinya dengan harga Rp 12.000," sambungnya.
Mafia beras Bulog menjual hasil oplosan dengan harga selangit, Buwas jengkel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News