PGI Kecam Warga Cilegon yang Menolak Pembangunan Gereja
banten.jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Penolakan pembangunan gereja oleh sekelompok masyarakat di Kota Cilegon mendapat kecaman.
Kecaman datang dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
Juru Bicara PGI Jeirry Sumampow menyebut aksi penolakan pada Rabu (7/9) itu membuktikan politisasi identitas makin mengkhawatirkan dan mengancam keragaman di Indonesia.
"Sungguh mengenaskan bahwa di tengah berbagai bencana yang melanda negeri ini dan menuntut diperkuatnya solidaritas kebangsaan, masih saja ada kelompok-kelompok masyarakat yang menyakiti saudara sebangsanya," kata Jeirry melalui keterangan tertulisnya, Jumat (9/9).
Aktivis cum pengamat politik itu menganggap aksi penolakan atas perizinan pembangunan rumah ibadah tersebut mencederai amanat konstitusi tentang jaminan kesetaraan bagi setiap warga negara dalam memeluk agama dan menjalankan peribadatan.
Jeirry juga menyebut penolakan atas pendirian rumah ibadah bertentangan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang digalakkan pemerintah.
Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah pusat segera turun tangan dengan tidak membiarkan pemda menghina konstitusi.
"Kehadiran pemerintah mutlak diperlukan sehingga tidak terkesan membiarkan jiwa konstitusi dilecehkan di hadapan para penguasa daerah," ujarnya.
Penolakan pembangunan gereja oleh sekelompok masyarakat di Kota Cilegon mendapat kecaman dari PGI.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News