Melihat Tradisi Wajib Seren Taun Warga Badui di Pedalaman Lebak
banten.jpnn.com, LEBAK - Setelah menjalani ritual Kawalu selama tiga bulan, masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak menggelar tradisi "seren taun" atau ngalaksa untuk melakukan perhitungan jiwa di setiap kampung.
Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Djaro Saija mengatakan perayaan tradisi seren taun untuk mengetahui jumlah jiwa yang ada di kampung di pemukiman masyarakat Badui.
Saat ini di pemukiman Badui tercatat sebanyak 68 kampung dan tiga di antaranya Kampung Badui Dalam, yakni Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik.
Karena itu, pelaksanaan upacara tradisi ngalaksa atau seren taun ini untuk mengetahui populasi jiwa yang ada di kampung masyarakat Badui.
"Kami hari ini melaksanakan seren taun di Kampung Cibengkung dan sehari sebelumnya di Kampung Kadu Ketug," kata Djaro Saija, Minggu.
Perayaan tradisi seren taun yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat Badui cukup ramai, bahkan warga Badui memadati 20 rumah warga Kampung Cibengkung.
Mereka sambil duduk-duduk menunggu perayaan ngalaksa hingga membuat daun janur aren untuk dijadikan simbol pendataan jiwa (sensus).
Perayaan tradisi ngalaksa dipusatkan di rumah Dangka seorang kokolot atau tetua adat Badui.
Setelah menjalani ritual Kawalu selama tiga bulan, masyarakat Badui di pedalaman Lebak menggelar tradisi seren taun atau ngalaksa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News