Kesaksian Aremania yang Selamat dalam Tragedi Kanjuruhan
banten.jpnn.com, TANGSEL - Sejumlah Aremania yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan menyebutkan kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam dipicu karena tembakan gas air mata kepolisian.
Sulaiman, Aremania asal Sumberpucung, Kabupaten Malang, menceritakan bahwa suasana stadion memanas setelah tim kesayangannya, Arema FC bertekuk lutut dari Persebaya dalam Derbi Jawa Timur itu.
Dalam laga itu, Arema kalah 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca Juga:
Sejumlah suporter memprotes hasil pertandingan dan masuk ke tengah lapangan.
Namun, kawanan suporter awalnya berhasil dicegah polisi. Mereka pun kembali ke tribune.
"Setelah itu, suporter bagian tribune selatan ditembak pakai gas air mata sehingga suporter yang awalnya mundur kembali ke tengah dan menyerang (polisi)," tutur Sulaiman seperti diberitakan JPNN.com, Minggu (2/10).
Baca Juga:
Menurutnya tembakan gas air mata dari kepolisian menyulut emosi suporter dari tribune lain, termasuk tribune VIP.
"Yang paling banyak ditembak gas air matagas air mata itu tribune selatan. Tribune VIP tidak begitu banyak (ditembak), tetapi juga ada yang menjadi korban," kata Sulaiman.
Suporter Arema FC, Aremania yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan menyebutkan kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam dipicu karena tembakan gas air mata kepolisian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News